Thursday, November 29, 2012

Lampu-lampu

pendar cahaya dari balik dedahan
singgah ke bulu mata
berlari menghunjam ke tengah corona
menderai air mata
melelehi kerut merut pelipisnya yang kian renta
menetes dalam hening

tanah yang basah
adakah hatinya lebih subur?

fajarnya di timur sejak semula
dan tidurnya di barat dari dulu kala

cahaya maha cahaya
tak kuasa lagi mata ini
menatap nur alam raya

lilin-lilin pendoa
obor perempuan-perempuan desa
kunang-kunang di padang sabana
lampu-lampu menyala
menemani langkah menapaki jalanan kota.

(29 November 2012)
 

Monday, October 22, 2012

Kering

kadang nafas ini kering sendiri
berjalan menyusuri jalan-jalan kota
dalam sesaknya asap knalpot
jalan saja
semua orang terus berjalan
menyemut dalam desak lalu lalang

berteduh di bawah pohon tanpa daun
kucari penjaja air

Sunday, August 26, 2012

Waktu

Kalau ada kota berlangit hijau
ingin aku pergi kesana
meremah ranumnya pucuk-pucuk daun
mereguk beningnya dahaga
membilas pipiku yang kumal dan gusar
oleh debu dan laknat

mungkin waktu bilang tak ada
musafir telah berlaksa kembara
singgah di emper-empernya
menanti gerimis tiba sehabis senja

sungguh tua dan renta
kota ini
terbongkok-bongkok menjejaki waktu




  Kenanga yang Kau utus (11 Mei 2021- untuk Matias) Kukenang harimu bunga kembara mengarungi selat sunda lalu berkelana menyusuri ga...